Minggu, 19 Februari 2012

Manfaat buah tin untuk mencegah kanker dan diabetes




TIIN
FRUIT FROM PARADISE

Penulis: Budi Sutomo

Sebagian orang percaya kalau buah tiin (Ficus carica) adalah buah suci dari taman surgawi. Sedangkan literatur sejarah mencatat kalau buah tiin berasal dari Arab dan sudah ada semenjak 4000 tahun sebelum masehi. Sekarang pohon tiin telah banyak tumbuh dan dibudidayakan secara moderen di negara-negara Timur Tengah, daerah Mediterania bahkan di Indonesia.
Mentah-Matang Sama Lezatnya
Buah tiin muda berwarna kehijauan, seiring dengan matangnya buah, warna kulit akan berubah menjadi ungu kehitaman. Buah muda biasanya dikonsumsi sebagai olahan sayur, dimasak dengan aneka daging atau campuran selada. Jika sudah tua dan matang sangat lezat dikonsumsi sebagai buah meja. Di Timur Tengah maupun Eropa, tiin termasuk buah mewah dan sangat mahal. Dulunya hanya dikonsumsi kalangan bangsawan atau di saat acara-acara istimewa. Seiring dengan majunya teknologi pertanian, kini buah tiin makin mudah didapat dengan harga yang relatif lebih terjangkau.
Di negara-negara Eropa, buah tiin lebih popular dengan sebutan buah fig. Sepintas buah ini memiliki rasa dan aroma yang mirip dengan jambu biji. Aromanya harum semerbak, teksturnya empuk, rasanya keset, manisnya sedang, sedikit mengandung air dan berbiji banyak. Jika kita mengunyahnya, di dalam rongga mulut akan timbul sensasi menyenangkan karena biji-biji kecilnya yang tergigit. Selain sebagai buah meja, tiin juga sangat lezat dijadikan juice, campuran pudding, isi cake, manisan kering atau dikalengkan dalam sirup gula. Tingginya kandungan pectin, menjadikan buah ini sangat cocok dijadikan sebagai bahan baku selai, jelly, jam, maupun marmalade dengan rasa lezat dan keharuman semerbak.
Gizi terkandung dan Manfaatnya
Berdasarkan penelitian California Fig Nutritional Information, buah tiin mengandung serat (dietary fiber)yang sangat tinggi. Setiap 100 gr buah tiin kering terkandung 12.2 g serat sedangkan appel hanya mengandung 2.0g dan jeruk 1.9g. Para Pakar kesehatan sangat menganjurkan untuk mengkonsumsi tiin secara teratur. Selain dapat membantu membersihkan racun di dalam tubuh, serat terkandung juga mampu mencegah kanker kolon dan penyakit degeneratif lainnya.
Hasil Riset Universitas Rutgers di New Jersey lain lagi. Penelitian Rutgers membuktikan kalau buah tiin mengandung antioksidan yang dapat mengikat senyawa karsinogen penyebab kanker. Tiin juga mengandung asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan bagi kesehatan, diantaranya omega-3 dan omega-6. lemak ini terbukti berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner. Kelebihan yang lain, buah tiin rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori dan bebas kolesterol sehingga sangat cocok dikonsumsi para penderita diabetes mellitus.
Keistimewaan buah ini tidak berhenti sampai di sini. Beragam vitamin dan mineral bermanfaat terkandung di dalamnya. Setiap 100g buah tiin mengandung vitamin A sebanyak 9.76 IU, vitamin C, 0.68 mg, kalsium, 133.0 mg dan zat besi, 3.07mg. Vitamin dan mineral ini sangat diperlukan tubuh untuk menjaga dan memelihara kesehatan organ tubuh kita. Sungguh “si mungil” yang kaya manfaat!
 (Budi Sutomo)

0 komentar:

Posting Komentar